Seiring dengan banyaknya perangkat dan platform baru di web, kami melihat perkembangan pesat dalam komunikasi audio, video, dan realtime. Media online mengubah cara kita mengonsumsi semua jenis media.
Sebuah studi pemerintah Inggris Raya menemukan bahwa 53% orang dewasa melakukan 'multi-tasking' saat menonton TV: menggunakan perangkat seluler untuk berbagi dan mengonsumsi media. Di banyak negara, penayangan TV menurun dan penayangan online meningkat. Di China, misalnya, pada tahun 2012, hanya 30% rumah tangga di Beijing yang menonton TV, turun dari 70% pada tahun 2009. Menurut W3C Highlights 2013, 'Dalam setahun terakhir, menonton video di perangkat seluler meningkat dua kali lipat. Tahun ini di AS, waktu rata-rata yang dihabiskan dengan media digital per hari akan melampaui menonton TV. Melihat bukan lagi tindakan pasif. Di AS, 87% konsumen hiburan mengatakan bahwa mereka menggunakan minimal satu perangkat layar kedua saat menonton televisi.' Menurut Cisco, 'video ... akan mencakup 80 hingga 90 persen traffic konsumen global pada tahun 2017'. Itu setara dengan hampir satu juta menit video setiap detik.
Jadi, apa yang kita miliki untuk pengembang web? Ekosistem API media untuk Web terbuka: teknologi terstandardisasi dan memiliki interoperabilitas yang berfungsi di berbagai platform.
Takeaway
- WebRTC menyediakan komunikasi realtime di browser, dan kini didukung secara luas di perangkat seluler dan desktop. Secara total, sudah ada lebih dari 1,2 miliar endpoint WebRTC.
- Audio Web menyediakan alat canggih untuk sintesis dan pemrosesan audio.
- Web MIDI, yang terintegrasi dengan Web Audio, memungkinkan interaksi dengan perangkat MIDI.
- Elemen audio dan video kini didukung di lebih dari 85% browser seluler dan desktop.
- Ekstensi Sumber Media dapat digunakan untuk streaming adaptif dan pergeseran waktu.
- EME memungkinkan pemutaran konten yang dilindungi.
- Transkrip, teks, dan elemen trek memungkinkan subtitel, teks, metadata terjadwal, deep linking, dan penelusuran mendalam.