Kini, kami hadir di LinkedIn: Untuk mendapatkan berita dan referensi dari Google Penelusuran tentang cara membuat situs Anda dapat ditemukan, ikuti kami di LinkedIn.
Agar pembaca tetap tertarik pada cerita Anda, ikuti praktik terbaik kami untuk membuat
Cerita Web. Sebaiknya Anda
berfokus pada tugas penting terlebih dahulu. Jika memiliki lebih banyak waktu, ikuti juga
praktik terbaik yang disarankan.
Bercerita
Praktik terbaik yang penting untuk bercerita
Mengutamakan video
Video lebih menarik daripada teks atau gambar. Gunakan video sebanyak mungkin, dan lengkapi dengan
gambar dan teks.
Praktik terbaik lainnya untuk bercerita
Praktik terbaik yang direkomendasikan untuk bercerita
Menghadirkan perspektif Anda
Berikan lebih dari sekadar fakta. Bagikan pendapat Anda. Jadilah tokoh utama dalam cerita. Buat cerita yang dekat dengan pembaca.
Memiliki struktur narasi
Buat alur yang menegangkan dalam cerita dari satu halaman ke halaman lainnya. Bawa serta pembaca untuk mengikuti cerita
dengan memberikan konteks dan narasi. Berikan konten yang menarik untuk pembaca yang mengikuti hingga akhir cerita.
Desain
Praktik terbaik yang penting untuk desain
Mengurangi jumlah karakter
Jangan sertakan beberapa halaman yang penuh dengan teks. Coba kurangi teks
menjadi sekitar 280 karakter per halaman (panjang tweet).
Tidak menutupi teks
Pastikan teks tidak tertutup oleh konten lain pada halaman. Hindari teks sisipan; dengan tidak
menggunakan teks sisipan, Anda dapat mencegah teks tertutup saat ukurannya diubah agar sesuai
dengan berbagai ukuran perangkat.
Memastikan teks dalam batasan
Pastikan semua teks dalam Cerita Web dapat dilihat oleh pembaca. Hindari teks sisipan; dengan tidak
menggunakan teks sisipan, Anda dapat mencegah teks agar tidak overflow saat ukurannya diubah agar sesuai dengan
berbagai ukuran perangkat.
Menggunakan animasi dengan cermat
Hidupkan cerita dengan animasi. Hindari animasi yang mengganggu atau berulang yang
dapat menyebabkan kejenuhan.
Praktik terbaik lainnya untuk desain
Praktik terbaik yang direkomendasikan untuk desain
Menggunakan pesan ajakan (CTA) khusus Cerita Web
Saat membuat ulang cerita yang awalnya dibuat untuk platform media sosial seperti Instagram,
Snapchat, atau YouTube, pastikan Anda menghapus pesan ajakan (CTA) pembaca
untuk platform tertentu. Pastikan pengguna dapat mengikuti tindakan apa pun yang disarankan di
Cerita Web Anda.
Menggunakan video dan gambar penuh dari sisi ke sisi
Sertakan aset penuh dari sisi ke sisi dalam cerita Anda untuk menciptakan pengalaman pembaca yang lebih imersif.
Menghindari resolusi rendah atau gambar dan video yang terdistorsi
Gunakan gambar berkualitas tinggi, dan berhati-hatilah saat mengubah ukuran gambar menjadi potret.
Menambahkan logo ke halaman sampul
Sertakan logo beresolusi tinggi yang mewakili merek.
Mempersingkat durasi video
Sebaiknya gunakan video yang berdurasi kurang dari 15 detik per halaman atau maksimum 60 detik.
Menyertakan audio
Gunakan klip audio berkualitas tinggi yang berdurasi minimal 5 detik dengan volume seimbang, dan
pastikan ucapan terdengar jelas.
Mempertimbangkan maju otomatis untuk cerita yang hanya berisi video
Pengalaman maju otomatis untuk Cerita Web berbasis video dapat berfungsi dengan baik untuk pengalaman yang santai.
SEO
Praktik terbaik yang penting untuk SEO
Menyediakan konten berkualitas tinggi
Seperti pada halaman web mana pun, hal terpenting yang bisa Anda lakukan adalah menyediakan
konten berkualitas tinggi yang berguna dan menarik bagi pembaca. Sertakan narasi yang lengkap dan ikuti
praktik terbaik
untuk bercerita agar pembaca tetap tertarik pada cerita.
Membuat judul yang singkat
Buat judul berisi kurang dari 90 karakter. Sebaiknya gunakan judul deskriptif yang berisi
kurang dari 70 karakter.
Memastikan Google Penelusuran dapat menemukan cerita Anda
Jangan sertakan atribut noindex dalam cerita; atribut ini
memblokir Google agar tidak mengindeks halaman dan mencegah cerita muncul di Google. Selain itu,
tambahkan Cerita Web ke peta situs. Anda dapat memeriksa untuk mengetahui apakah Google dapat menemukan Cerita
Web Anda dengan Laporan
Cakupan Indeks dan Laporan
Peta Situs di Search Console.
Membuat cerita yang berdiri sendiri
Semua Cerita Web harus kanonis. Pastikan setiap Cerita Web memiliki link rel="canonical" untuk dirinya sendiri. Misalnya: <link rel="canonical" href="https://www.example.com/url/to/webstory.html">
Melampirkan metadata
Pastikan Cerita Web Anda mematuhi
pedoman metadata
cerita AMP. Sertakan markup yang biasanya akan Anda sertakan di halaman web, seperti:
Sebaiknya sertakan data terstruktur
dalam Cerita Web untuk membantu Google Penelusuran memahami struktur dan konten Cerita Web Anda.
Menyertakan teks alternatif pada gambar
Sebaiknya sertakan teks alternatif pada gambar untuk meningkatkan visibilitas cerita.
Mengintegrasikan cerita ke situs
Sebaiknya integrasikan Cerita Web ke situs Anda, seperti menautkannya dari
halaman beranda atau halaman kategori, jika sesuai. Misalnya, jika Cerita Web membahas tujuan
wisata dan Anda memiliki halaman yang mencantumkan semua artikel perjalanan, maka tautkan juga
Cerita Web pada halaman kategori tersebut. Halaman landing khusus tambahan seperti
www.example.com/stories (yang kemudian akan ditautkan dari halaman utama
seperti halaman beranda) juga mungkin akan berfungsi dengan baik.
Menggunakan lampiran halaman cerita AMP
Lampiran
halaman cerita AMP dapat digunakan untuk menyajikan informasi tambahan bersamaan dengan
Cerita Web. Cara ini dapat berguna untuk memberikan detail tambahan, menyelami lebih dalam, atau meneruskan perjalanan untuk
konten yang disajikan di Cerita Web Anda.
Menyertakan subtitel pada video
Tambahkan teks
ke video untuk membantu pembaca memahami cerita Anda dengan lebih baik. Hindari teks yang
disisipkan dalam video untuk memastikannya tidak tumpang tindih dengan konten lain atau keluar
dari layar.
Mengoptimalkan cerita yang hanya berisi video
Sebaiknya gunakan HTML semantik untuk membuat Cerita Web. Namun, beberapa alat editor Cerita Web
dapat mengekspor cerita yang memformat setiap slide sebagai file video yang memasukkan semua
teks ke dalam video. Dalam kasus ini, sebaiknya tambahkan teks akurat yang ditampilkan
di dalam video sebagai atribut title pada elemen
amp-video. Sekali lagi, lakukan tindakan ini hanya jika Anda tidak dapat menggunakan markup semantik di Cerita Web.
Cerita Web harus berupa halaman AMP yang valid. Untuk mencegah masalah AMP yang tidak valid, uji Cerita menggunakan
alat Validator AMP dan perbaiki error yang terdeteksi.
Jangan menyertakan teks dalam gambar poster
Jangan gunakan gambar yang berisi teks sisipan karena dapat menghalangi judul
cerita Anda saat pengguna melihat pratinjaunya di hasil Penelusuran. Jika tidak dapat membaca judul dengan
jelas, pengguna kemungkinan tidak akan terus membaca.
Menyertakan ukuran dan rasio lebar tinggi gambar poster yang tepat
Pastikan gambar yang ditautkan ke atribut <amp-story> poster-portrait-src
Anda setidaknya berukuran 640 x 853 px dan menggunakan rasio lebar tinggi 3:4.
Menyertakan rasio lebar tinggi yang tepat untuk logo
Pastikan gambar logo yang ditautkan ke atribut <amp-story> publisher-logo-src
Anda setidaknya berukuran 96 x 96 px dan memiliki rasio lebar tinggi 1:1.
Praktik terbaik lainnya untuk hal teknis
Praktik terbaik yang direkomendasikan untuk hal teknis
Menyertakan og:image
Sebaiknya sertakan og:image dalam tag
<meta> Anda untuk meningkatkan visibilitas cerita.
Aktifkan Cerita Web di Google Penelusuran:
Panduan berorientasi developer tentang cara membuat Cerita Web yang mematuhi pedoman teknis yang diperlukan
untuk muncul di Google Penelusuran.
Situs cerita AMP: Kemampuan format Cerita Web
yang berfokus pada developer.
Aksesibilitas web: Tips untuk membantu memastikan
Cerita Web dapat diakses oleh semua pengguna.
Pedoman data terstruktur: Detail tentang
cara menambahkan data terstruktur untuk membantu Google Penelusuran memahami konten Anda.