Merancang komponen UI untuk pengalaman imersif yang bertujuan untuk secara visual memadukan ruang nyata dan virtual.
Buat UI yang bersih secara visual yang sangat cocok dengan pengalaman imersif yang Anda bangun.
Antarmuka
Ciptakan dunia yang imersif dan mudah digunakan
Benamkan pengguna, jangan mengalihkan perhatian mereka.
Cobalah menyela dunia AR Anda sesedikit mungkin. Bawa pengguna ke pengalaman, dan kemudian keluar dari penggunaan.
Hindari pop-up dan pengambilalihan layar penuh kecuali pengguna memilihnya secara eksplisit. Tombol, peringatan 2D, dan notifikasi dapat mengalihkan perhatian pengguna dari dunia 3D yang Anda buat di sekitar mereka. Biarkan pengguna berfokus pada adegan itu sendiri.
Overlay 2D yang persisten juga dapat mengganggu pengalaman imersif pengguna. Mereka terus mengingatkan bahwa dunia yang mereka lihat tidak sepenuhnya nyata.
Pop-up tiba-tiba dan transisi cepat dapat merusak pengalaman AR yang imersif.
Buatlah kontrol sehingga mudah, pengguna tidak perlu memikirkan maksudnya
Sebaiknya jaga pengguna agar tetap fokus pada pengalaman AR itu sendiri. Namun, terkadang aplikasi perlu memiliki kontrol di layar.
Dalam kasus tersebut, buat kontrol sesederhana mungkin. Idealnya, pengguna harus dapat memicu tindakan tanpa melihatnya. Pikirkan tombol kamera di ponsel Anda. Ukurannya besar, tidak berlabel, dan Anda dapat mengetuknya hampir tanpa memikirkannya.
Jaga kesinambungan pengalaman. Hindari terlalu sering mengeluarkan pengguna dari adegan. Misalnya, jika pengguna perlu memilih, menyesuaikan, atau membagikan objek AR, cobalah untuk mencari tahu cara melakukannya tanpa keluar dari AR.
Orientasi dan petunjuk
Memberikan alur orientasi dalam pengalaman
Memungkinkan pengguna meluncurkan AR dengan cepat. Jadikan tutorial Anda sebagai bagian dari alur pengalaman utama. Hindari mengajarkan semua tugas atau mekanisme penting kepada pengguna sekaligus.
Sebaliknya, tunjukkan kepada mereka cara melakukan tugas ini saat muncul di game. Pengguna tidak akan menerima terlalu banyak informasi, dan mereka akan dapat menautkan petunjuk dan tips bermanfaat ke tugas yang ada.
Memandu pengguna secara visual
Gunakan kombinasi isyarat visual, gerakan, dan animasi untuk mengajarkan pengguna. Mengilustrasikan dan menggunakan pengalaman dalam aplikasi sebanyak mungkin. Petunjuk teks dapat membuat pengguna keluar dari pengalaman dan mempersulit untuk mengingat apa yang harus mereka lakukan.
Misalnya, jika Anda ingin pengguna menggeser, berikan panah atau ikon tangan kepada mereka, bukan menampilkan kata “geser”.
Menggunakan pola UI yang sudah dikenal
Manfaatkan pengetahuan pengguna Anda. Jika ada model interaksi UX standar untuk tindakan tertentu, seperti mengetuk atau menarik, gunakan model tersebut. Anda tidak perlu mengajari pengguna cara baru untuk melakukan tugas-tugas sederhana, dan Anda dapat langsung masuk ke bagian penting dari pengalaman Anda.
Lanskap & potret
Berikan dukungan untuk mode potret dan lanskap. Jika tidak dapat dilakukan, pilih salah satu opsi yang paling sesuai dengan pengalaman Anda.
Mendukung kedua mode akan menciptakan pengalaman yang lebih imersif dan meningkatkan kenyamanan pengguna.
Pikirkan penempatan tombol dan kamera untuk setiap mode. Perhatikan bagaimana pemosisian kamera memengaruhi deteksi kedalaman, kesadaran spasial, dan pengukuran permukaan yang akurat di setiap mode.
Putar UI dan hindari pemotongan feed kamera.
Error
Membantu pengguna agar mudah memulihkan dari kesalahan langkah dan error.
Entah error itu berasal dari sistem atau pengguna, permudah proses login kembali ke pengalaman. Gunakan kombinasi isyarat visual, animasi, dan teks untuk menunjukkan jalur yang jelas menuju resolusi.
Anda dapat mengkomunikasikan apa yang salah, terutama jika hal ini membantu menghindari kesalahan itu di masa mendatang. Jangan menyalahkan pengguna. Fokus agar pengguna mengambil tindakan yang tepat.
Contoh status error dapat mencakup:
- Tidak ada gambar kamera: Di Android 12 (level API 31) atau yang lebih baru, pastikan "Blokir Kamera" disetel ke NONAKTIF di setelan sistem.
- Lingkungan gelap: Terlalu gelap untuk dipindai. Coba nyalakan lampu atau berpindah ke area yang cukup terang.
- Pengguna memindahkan perangkat terlalu cepat: Perangkat bergerak terlalu cepat. Cobalah bergerak lebih lambat.
- Pengguna memblokir sensor kamera: Sepertinya sensor diblokir. Coba gerakkan jari Anda atau sesuaikan posisi perangkat.
Izin
Beri tahu pengguna dengan jelas mengapa aplikasi memerlukan izin tertentu.
Minta izin hanya jika diperlukan bagi pengguna untuk melanjutkan pengalaman.
Jelaskan relevansi dan manfaat dari setiap izin. Misalnya, jika aplikasi memerlukan akses ke kamera agar AR dapat berfungsi, atau posisi pengguna untuk pengalaman multiplayer, beri tahu mereka.